Jumat, 14 Agustus 2009

Pendidikan Cinta Lingkungan dg Aksi Hari Bumi

Sebagai bagian dari lembaga pendidikan Sekolah Alam Ar Ridho merasa turut bertanggung jawab dalam rangka menanamkan cinta lingkungan kepada civitasnya. Secara reguler di sekolah ini sudah mempunyai program rutin yang mengarah kepada cinta lingkungan. Salah satunya yaitu operasi semut. Operasi semut merupakan istilah untuk kerja bakti bersih lingkungan sekitar sekolah yang biasanya dilaksanakan 2 minggu sekali. Semua siswa dari playgroup hingga SMP dengan bersamaan ikut andil dalam kegiatan ini.

Selain operasi semut, yang juga secara reguler dilaksanakan yaitu perlakuan terhadap sampah yang ada di lingkungan sekolah. Perlakuan yang dilakukan adalah dengan memilah sampai kering, basah dan sampah organik, anorganik. Sampah kering organik akan langsung dibakar atau dikubur. Yang basah akan dikeringkan dulu. Sedangkan sampah anorganik biasanya dijual langsung atau digunakan untuk bahan pembuatan prakarya.

Program cinta lingkungan yang berskala tahunan adalah peringatan hari bumi. Di hari itu hampir seharian di sekolah diadakan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada cinta lingkungan. Siswa tingkat bawah (playgroup-kelas 3 SD) melaksanakan operasi semut di lingkungan sekitar sekolah, sedangkan siswa tingkat atas (s/d SMP) biasanya melakukan aksi hari bumi di pusat kota.

Aksi hari bumi bertujuan untuk menanamkan kesadaran cinta lingkungan kepada siswa maupun masyarakat secara luas. Hampir tiap tahun aksi hari bumi yang dilakukan sekolah ini menjadi berita di koran. Aksi ini berisi seruan-seruan cinta lingkungan yang dibentangkan dengan poster dan selebaran serta ditampilkan dengan beberapa aksi teatrikal. Ada juga pembacaan puisi maupun melantunkan lagu-lagu yang berisi cinta lingkungan. Di antara peserta aksi juga ada yang menjadi tim penyapu ranjau yaitu tim yang bertugas untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di jalan yang dileati semua peserta aksi dengan membawa kantong plastik sebagai wadahnya. Ini sekaligus memberi contoh langsung kecintaan kita kepada lingkungan. Walaupun hanya setahun sekali, aksi hari bumi sangat efektif untuk menanamkan kecintaan kepada lingkungan. Bagaimana dengan anda?...


Minggu, 02 Agustus 2009

Selamat Datang Faishal, Kami Sayang Kamu...

Bagi yang sudah nonton film 'Ichsan, Mama I Love You' mungkin punya sentimen tersendiri terhadap judul diatas. Pun saya sendiri. Saya katakan bahwa tokoh dalam judul tersebut face-nya mirip banget sama tokoh yang ada di film tadi, juga nasib hidupnya pas banget. Sehingga wajar ketika saya nonton film tersebut saya langsung teringat pada Faishal. Bahkan setelah selesai nonton filmnya sayapun langsung telpon no Faishal. Sayang nggak ada yang ngangkat.
Ya Faishal salah satu siswa SD kami yang semula sekolah di SMPLB kini kembali lagi ke SMP kami. Dan tulisan berikut secara khusus saya dedikasikan untuknya dan untuk seseorang yang sangat mencintainya.
Saya punya pengalaman secara pribadi dengannya. Waktu itu kita semua lagi sholat jama'ah dhuhur. Sebagai seorang guru wajar ketika melihat ada siswa yang kurang benar dalam melaksanakan sholat langsung pengen negur dan nangani. Itupun terjadi pada saya. Melihat siswa yang secara fisik sudah besar dan ternyata sudah kelas lima (waktu itu) masih belum benar shalatnya membuat saya geregetan. Sayapun menegurnya dengan nada agak keras. Anehnya yang bersangkutan tidak ada perubahan sikap, bahkan tampak mimik wajahnya kelihatan marah. Lain hari kejadian tersebut terulang lagi dan tidak hanya hari itu saja tapi berkali-kali. Saya baru 'ngehh' dengan kondisinya setelah ada seorang guru lain yang menyampaikan kondisi Faishal pada saya bahwa dia itu AUTIS. Perasaan menyesal, merasa bersalah, khawatir campur jadi satu melingkupi hati saya. Sejak saat itu sayapun memakluminya ketika melihatnya kurang benar dalam shalat. Saya belum banyak tahu tentang AUTIS, bahkan sampai sekarang saya pun belum paham betul sehingga saya belum bisa memberikan banyak bantuan kepada Faishal. Paling saya hanya bisa memberikan suasana nyaman dan aman ketika berinteraksi dengannya.
Kebetulan di sekolah kami ada beberapa anak yang di cap AUTIS. Sehingga sering mahasiswa atau dosen dari berbagai perguruan tinggi dari jurusan psikologi melakukan penelitian di sekolah kami.Penelitian yang sering saya sebut dengan eksploitasi atas nama akademik. He he maaf ya...
Yang jelas Faishal memang merupakan seorang yang unik (sebetulnya sama dengan yang lain), karena setiap manusia khan memiliki keunikan. Yang unik di Faishal adalah dia memiliki kemampuan lebih dalam menghafal angka. Menurut Ibunya, Faishal hafal plat nomor motor guru-gurunya. Termasuk ketika hafalan ayat Qur'an, diapun bisa mencapai target yang ditentukan.
Seorang anak seperti Faishal dan yang lainnya memang cukup sulit mencari sekolah formal yang cocok. Rata-rata sekolah formal pada umumnya akan menolak dulu ketika ada siswa baru dengan kondisi khusus macam Faishal. Padahal kayaknya jumlah anak yang berkondisi khusus seperti itu semakin hari makin bertambah. Kira-kira kenapa ya? Ada yang tahu?...
Memang, sekolah formal sudah terlancur mengkotakkan diri khusus untuk anak yang pintar dan normal-normal saja. Sehingga banyak anak yang menjdai korban stempel dari sekolah menjadi anak bodoh dan nakal atau hiper de el el.
Bukankah pendidikan itu hak setiap warga negara (kata UUD)? Yah beginilah nasib suatu bangsa yang sudah kadung terperangkap dalam formalisme. Segala sesuatu harus formal walaupun lepas dari essential.
Bagaimanapun keadaanmu Faishal, kau adalah sama dengan kami. Kamu mempunyai hak yang sama dengan kami. Hak untuk mendapatkan kasih sayang dari yang lainnya. Maafkan saya Faishal, ketahuilah bahwa sesungguhnya saya sayang sama kamu, tapi mungkin saya belum tahu bagaimana seharusnya bersikap...
Bagi para orang tua, guru ada baiknya kalau melakukan resensi pada film Ichsan, Mama I Love You agar lebih bijak dan arif dalam menangani pendidikan anak-anak kita semua. Ayo kita jamin bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang...